Pertanyaan Umum Mengenai Diabetes dan Seks

Saya adalah pria dengan diabetes, masalah apa yang dapat disebabkan oleh diabetes kepada kehidupan seksual saya?

Untuk pria, diabetes dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dalam beberapa waktu, hal ini dikenal sebagai diabetes neuropati. Salah satu aspek dari hal ini adalah potensi diabetes untuk merusak jaringan ereksi yang membuat ereksi menjadi mustahil untuk dicapai atau dipertahankan bagi seorang pria. Hampir 1 dari 3 pria yang terkena diabetes mengalami disfungsi ereksi. Bahkan, disfungsi ereksi juga dapat menjadi cara bagi pria untuk mendeteksi apakah mereka mengidap diabetes atau tidak. Namun, melalui manajemen yang ketat seperti diet, olahraga, pil dan suntikan insulin, masalah seksual minor biasanya dapat membaik dan para pria tersebut mungkin dapat mencapai ereksinya kembali.

Saya adalah wanita dengan diabetes, masalah apa yang bisa disebabkan oleh diabetes bagi kehidupan seks saya?

Untuk beberapa wanita dengan diabetes, vaginitis (radang vagina) dapat terjadi terus menerus. Vaginitis dapat disebabkan beberapa hal yang berbeda termasuk ketidakseimbangan bakteri pada vagina (vaginitis bakteri), infeksi jamur (thrush), atau dari iritasi kimia, seperti dari sabun atau pelembut pakaian. Hal ini dapat membuat hubungan seksual sangat menyakitkan, dan diperparah oleh gatal atau rasa panas. Sistitis juga dapat menjadi masalah yang berkelanjutan untuk wanita dengan diabetes. Selain itu, beberapa bukti menunjukkan bahwa, seperti laki-laki yang tidak mampu mempertahankan ereksi, klitoris wanita mungkin juga tidak mampu merespon rangsangan.

Dapatkan seks menyebabkan gula darah rendah alias hipoglikemia?

Hipoglikemia dapat terjadi saat Anda sedang berhubungan seksual. Anda juga dapat menderita hipo di malam hari, karena terkadang aktivitas seks bisa dianggap sebagai olahraga. Tentu saja mengukur gula darah sebelum Anda berhubungan seks mungkin malah akan merusak mood Anda. Maka dari itu, cara Anda menangani gula darah saat berhubungan seksual tergantung pada kenyaman Anda pribadi. Jika Anda memiliki pasangan yang pengertian, itu pasti membantu, tapi bagaimana Anda menangani hal ini sendiri juga tak kalah penting.

Apakah kadar gula darah dapat mempengaruhi performa seksual saya?

Memiliki kadar glukosa dalam darah yang tinggi atau rendah mungkin dapat menyebabkan Anda merasa lebih lelah atau lesu, dan Anda menjadi lebih tidak bergairah untuk berhubungan seksual. Pada pria, tinggi atau rendahnya gula darah dapat mempengaruhi kemampuan untuk mempertahankan ereksi dan mencapai ejakulasi. Mungkin juga Anda mengalami hipoglikemia di tengah-tengah hubungan seks. Ini mungkin merusak suasana, namun biasanya gampang untuk diobati. obat diabetes

Saya khawatir mengenai efek diabetes pada kehidupan seksual saya. Apa yang harus saya lakukan?

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi dokter Anda dan mendiskusikan masalah ini dengannya. Sering kali, masalah ini hanya dapat diatasi dengan bantuan para ahli. Tak perlu malu. Kebanyakan dokter sudah terbiasa mendiskusikan masalah ini, dan mereka akan menentukan apakah masalah Anda adalah masalah fisik atau masalah psikologi, karena banyak kasus yang ternyata dapat ditangani dengan metode psikologi. Banyak pria yang lebih memilih untuk mengonsumsi obat untuk membantu meningkatkan gairah mereka, dan beberapa pria melaporkan bahwa masalah disfungsi ereksi mereka telah terbantu oleh Viagra, Cialis, dan Levitra.

Apakah saya bisa tertular diabetes lewat hubungan seks?

Tidak, Anda tidak akan mengidap diabetes dengan hanya berhubungan seksual dengan pasangan Anda. Sangatlah tidak mungkin untuk tertular diabetes dari orang lain. Diabetes adalah penyakit yang berkembang di dalam tubuh beberapa orang yang memang memiliki gen diabetes itu sendiri. Para ilmuwan belum menemukan dengan persis apa yang menyebabkan diabetes, tetapi mereka tahu itu tidak menular. Anda tidak dapat “tertular” seperti Anda pilek atau penyakit menular seksual. Meski Anda tak akan tertular diabetes dari berhubungan seks, Anda tetap bisa tertular banyak penyakit dan infeksi lain seperti hepatitis, herpes, atau HIV (virus yang menyebabkan AIDS) jika melakukan hubungan seks yang tidak aman. Orang-orang dengan diabetes mungkin merasa “berbeda” karena mereka sering membutuhkan suntikan, uji gula darah, atau hal lainnya yang selalu mengingatkan bahwa mereka mengidap penyakit tersebut. Setiap orang menangani hal tersebut dengan cara mereka masing-masing. Beberapa orang tidak mau membesar-besarkannya atau tak mau diingatkan tentang hal itu. Beberapa orang lainnya ingin dimengerti dan didukung, terutama oleh orang terdekat. Cari tahu bagaimana pasangan Anda ingin diperlakukan, dan hormati keinginannya. Ini adalah cara yang baik untuk menunjukkan kepedulian Anda.